Photo by Marc-Olivier Jodoin on Unsplash
ada kalanya kita harus berhenti menuntut
menuntut dipahami
menuntut dicintai
menuntut dibahagiakan
dan segala tuntutan lain sebagai manusia
seperti halnya
manusia tak punya hak menuntut teman
untuk memperlakukannya dengan baik
ataupun menuntut kekasihnya untuk selalu mengerti
tanpa cela, tanpa khianat, dan tanpa pergi
bahkan, seorang ibu tak seharusnya menuntut anaknya menjadi baik
ia cukup lakukan yang terbaik, semampu yang ia bisa
begitupun anak yang tak perlu menuntut dibesarkan dengan cara apapun
karena masing-masing kita punya cara sendiri
karena setiap manusia memiliki perannya masing-masing
tidakkah seharusnya kita berhenti mengurusi peran orang lain?
tidakkah sebaiknya kita kembali bertanya pada peran kita sendiri?
jangan-jangan, peran kita masih tertatih-tatih
karena terlalu sibuk menghajar peran orang lain
tidakkah seharusnya kita bisa saling mengerti dan menghargai
mengingatkan tuk selalu sadar
bahwa kita tak selamanya benar
bahwa kita selalu bisa salah
dan bahwa kita selalu bisa memperbaiki diri
memperbaiki peran yang cacat
serta mencari peran yang hilang
tidakkah sebaiknya kita saling menyadarkan
bahwa kita hanyalah sosok ‘aku’
bagi diri kita sendiri
dan hanya ‘aku’ yang tahu
peran mana yang harus penuh
tanpa perlu menuntut seperti yang ku lakukan saat ini
menuntut untuk tak menuntut