Ia pikir,
sebuah perjalanan
dapat dinikmati dengan baik-baik saja
Ia pikir,
waktu yang ditempuh
bukanlah apa-apa
Tapi lihatlah,
ia telah kehilangan hati untuk merasa
kehilangan akal untuk menerka
kehilangan jari untuk berdansa
Ia bosan dan kembali menyapa
merangkai berbagai makna untuk diikat
dan lagi, semua sirna
oleh sang waktu yang membunuh kata