entah mantra apa yang kau tiupkan pada dunia

setiap katamu terdengar renyah

candu, seperti mi instan yang menggugah selera

membangkitkan sesuatu di dalam raga ini

untuk setidaknya melangkah sedikit saja

maju, menuju sebuah mimpi

yang pernah sekali waktu kurapalkan

layaknya mantra yang kau amini di setiap napas

 

dan kini, bolehkah kutuliskan sebuah sajak

anggap saja sebuah hadiah

persembahan atas dayamu

membangkitkan gelora di dalam sini

 

terima kasih

dan tetaplah hidup

untuk dirimu